Selasa, 09 Maret 2010

ROBOT JADI PEMERAN UTAMA DRAMA KOREA

SEOUL - Di Korea Selatan, tak hanya manusia yang bermain drama. Dalam waktu dekat, EveR-3 (Eve Robot 3), seorang robot yang didapuk sebagai perempuan, akan menjadi pemeran utama tontonan drama berjudul "Puteri Robot dan Tujuh Kurcaci". Sebelumnya, EveR-3 tahun lalu beberapa kali bermain sebagai figuran.
Menurut salah satu perancangnya, Lee Ho Gil dari Institute of Industrial Technology Korsel, robot berwajah ayu setinggi 157 cm ini bisa berkomunikasi dalam dua bahasa, Inggris dan Korea. Dia juga bisa menunjukkan 16 ekspresi di wajahnya.
Menurut Lee, urusan ekspresi wajah adalah hal tersulit dalam proses pembuatan EveR-3. Menurutnya, tak keseluruhan emosi bisa diperlihatkannya. Namun ia puas dengan hasil akhirnya. "Korsel bersungguh-sungguh dalam teknologi robot dan saya pikir EveR-3 adalah langkah maju untuk memperkenalkan pada dunia tentang teknologi kami," ujarnya.
EveR-3 tak hanya akan menjadi bintang tamu di Broadway. Ia juga akan menjamu turis-turis yang datang ke Seoul dengan pertunjukan tetapnya di National Theatre. "Nantinya, robot juga akan diberdayagunakan sebagai pengontrol musik dan tata lampu," tambahnya.
EveR-3 adalah robot kesekian yang dibuat ilmuwan Korsel, setelah sebelumnya membuat robot pelayan, robot pinguin, koala, dan kelinci serta model-model lain. Tahun 2007 lalu, robot bernama Tiro menjadi MC dalam pernikahan salah seorang desainernya.

Senin, 22 Februari 2010

Atasi Kesulitan Listrik, Telkomsel Kembangkan Mini Hydro

JAKARTA--Telkomsel berencana mengembangkan pusat listrik tenaga air (PLTA) mini atau hydro mini di beberapa wilayah di Indonesia. Ujicoba program ini akan dikembangkan di Lampung dan Papua dengan memanfaatkan aliran sungai.
Listrik yang dihasilkan PLTA mini akan dimanfaatkan untuk pengoperasian base transeiver station (BTS) Telkomsel. ''Kelebihannya kami serahkan kepada masyarakat untuk dikelola secara bersama-sama,'' kata GM Radio Operation and PowerSystem Telkomsel, Iwan Chairul, di Jakarta, Kamis (18/2).
Mini Hydro merupakan salah satu teknologi yang akan dikembangkan Telkomsel untuk memenuhi kebutuhan listrik. Program ini sekaligus sebagai dukungan terhadap kampanya industri ramah lingkungan. Menurut Iwan, Telkomsel telah lama mengembangkan konsep Go Green yang diimplementasikan dalam pengembangan BTS dengan sumberdaya listrik yang berasal dari energi terbarukan.
Operator dengan 82 juta pelanggan ini, paling tidak telah mengembangkan 132 site BTS dengan sumber daya alternatif, seperti energi surya dan energi angin, di berbagai wilayah di Indonesia.  Tahun ini, kata Iwan, akan ditambah lagi sekitar 39 site BTS dengan sumber daya alternatif. Untuk mendukung program ini dialokasikan dana antara Rp 60 miliar-Rp 100 miliar.
Energi terbarukan yang dikembangkan berhasil menghemat penggunaan listrik 0,115 MW atau setara dengan 100 genset berkapasitas 20 KVA. Bila satu BTS membutuhkan sekitar 3-4 solar per jam, penggunaan energi terbarukan tentu saja juga menghemat penggunaan bahan bakar minyak.
Iwan mengakui investasi untuk program ini lebih besar dibandingkan dengan investasi untuk pembangunan BTS reguler. Ia melukiskan untuk pembangunan satu site BTS dengan tenaga surya diperlukan dana sekitar Rp 1,2 miliar. Angka ini hampir dua kali lipat investasi BTS reguler. Bahkan investasi lebih besar diperlukan untuk pengembangan mini Hydro. ''Demi Indonesia, Telkomsel akan melakukan segala upaya,'' ujar Iwan.
BTS dengan energi terbarukan yang dikembangkan Telkomsel umumnya berada di daerah terpencil, terisolir, daerah perbatasan atau wilayah kepulauan. Di daerah ini listrik tidak tersedia. Bilamana menggunakan genset, selain harga solarnya sangat mahal juga tidak mudah diperoleh. ''Pada beberapa titik kami kembangkan energi matahari,'' kata Iwan.
Untuk BTS dengan energi matahari, satu site membutuhkan paling tidak 80-an panel tenaga matahari. ''Listrik yang dihasilkan bisa mencapai 13 ribu watt,'' cerita Iwan. Produk yang dihasilkan memang melebihi kebutuhan. ''Untuk kesinambungan layanan, kami siapkan sistem yang mampu memproduksi listrik untuk tiga hari ke depan,'' kata Iwan.
Pendekatan ini dinilai efektif, mengingat di beberapa titik matahari tidak optimal. Hal ini tentu saja bisa mempengaruhi produksi listrik di satu site.Bilamana listrik yang dihasilkan tidak seimbang dengan kebutuhan, akan timbul masalah. Diputuskan listrik yang dihasilkan harus lebih banyak. ''Ini sekaligus mengantisipasi terjadinya gangguan,'' kata Iwan.
Menurut Iwan, tidak semua daerah di Indonesia cocok dikembangkan listrik energi surya. ''Kawasan Nusa Tengga Barat, Maluku, sebagian Sulawesi dan Papua serta kawasan kepulauan ideal untuk energi matahari,'' kata Iwan. Selain energi surya, Telkomsel juga mengembangkan energi angin.
Namun seperti energi surya, tidak semua daerah di Indonesia cocok untuk pengembangan energi angin. ''Energi angin bagus untuk daerah empat musim. Di Indonesia hanya memiliki dua musim,'' kata Manager Power System, Yogie R Bahar. Berdasarkan pengkajian, energi angin cocok dikembangkan di pantai Selatan Nusa Tenggara Barat, Pantai selatan sebagian Jawa dan Sumatera, sebagian kawasan di laut Arafura. ''Untuk teknologi angin yang diperlukan adalah kontinuitasnya. Di beberapa titik, kontinuitas angin tidak begitu bagus, sehingga sulit diimplementasikan,'' kata Yogie.
Telkomsel, kata Yogie, juga mengembangkan berbagai teknologi ramah lingkungn yang lain. Misalnya teknologi fuel cell dengan memanfaatkan bhan bakar hidrogen yang tengah diujicoba di Medan, Sumatera Utara. ''Kami juga tengah melakukan pengkajian terhadap pemanfaatan gelombang laut sebagai sumber energi,'' kata Yogie.
Sumber laut menjadi salah satu sumber energi alternatif berkekuatan besar. Menurut Yogie, dari ujicoba yang dilakukan di Spanyol, gelombang laut mampu menghasilkan listrik hingga 8 mega watt. ''Yang kami butuhkan adalah sumber energi sekiar 2-3 Kwh,'' ujar Yogie. Ia mengaku tengah melakukan pengkajian mengenai sumber energi gelombang laut.

Senin, 18 Januari 2010

BILLBOARD TENAGA SURYA

JAKARTA - Vendor elektronik yang juga fokus di industri tenaga surya, Sharp membuat terobosan baru dengan membuat panel surya sebagai sumber energi listrik pada salah satu papan reklame yang berlokasi di jalan protokol MH. Thamrin, Jakarta Pusat.
Data terakhir yang di dapat dari PLN, konsumsi listrik untuk triwulan kedua 2009 adalah sebesar 64,8 tera watt hour (TWh). Di DKI Jakarta sendiri, proporsi terbanyak adalah pengguna listrik bisnis dan rumah tangga. Sedangkan konsumsi listrik satu papan reklame yang berdurasi 6 jam per hari, rata-rata membutuhkan energi listrik sebanyak 192.000 KWh, yang mampu menyalakan satu buah desa kecil.
Oleh karena itu, gerakan-gerakan hemat energi telah digalakkan untuk mengantisipasi konsumsi energi di masa yang akan datang. Salah satu gerakan hemat energi yaitu dengan hemat bahan bakar dan menggunakan bahan bakar dari non-fosil yang dapat diperbaharui seperti tenaga angin, tenaga air, energi panas bumi, dan tenaga matahari. Duniapun sudah mulai merubah tren produksi dan penggunaan bahan bakarnya, dari bahan bakar fosil beralih ke bahan bakar non-fosil, terutama tenaga surya yang tidak terbatas.
"Kami berharap, dengan mengganti energi listrik dengan energi matahari pada papan reklame kami mampu memberikan kontribusi yang signifikan pada lingkungan," ujar Ryunosuke Kitagawa, Brand Strategy Group Director PT Sharp Electronics Indonesia, melalui keterangan resminya.
Proses pengerjaan dari proyek ini memakan waktu selama 3 bulan, dimulai pada Juli 2009 yaitu proses perencanaan dan perancangan. Dilanjutkan pada Agustus 2009 dengan proses rekonstruksi papan reklame, diikuti pemasangan panel surya, dan uji coba sistem pengoperasian papan reklame. Kemudian pada bulan September 2009, papan reklame Sharp yang menggunakan energi surya sebagai sumber listrik sudah mulai dioperasikan.
Sebelumnya perusahaan elektronik ternama ini sudah lama mendukung program-program hemat energi, diantaranya adalah memadamkan seluruh billboardnya se-Jawa dan Bali pada perayaan Earth Day tahun 2008 dan ikut serta mendukung gerakan Earth Hour 2009 pada Maret 2009 lalu. Pada kegiatan sehari-hari Sharp juga menerapkan hemat energi dengan cara memadamkan listrik pada saat jam istirahat selama satu jam dan menggunakan air secukupnya.
Di masa mendatang Sharp akan terus menghasilkan produk-produk ramah lingkungan, hemat energi, dan tahan lama seperti produk panel surya Photovoltaic serta produk-produk elektronik lain dari Sharp yang memang sudah terbukti kualitasnya.
"Ke depan, Sharp berharap seluruh papan reklame di Indonesia menggunakan sistem panel surya sebagai pengganti energi listrik untuk menghemat energi," kata Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Fumihiro Irie. (okz) www.suaramedia.com

Jumat, 15 Januari 2010

POHON BISA MENGHASILKAN LISTRIK


Beberapa peneliti telah menemukan bahwa terdapat listrik yang cukup di dalam pohon untuk memasok daya bagi sirkuit elektronik. Penemuan ini bisa menjadi jalan agar komputer di rumah bisa dipasok energinya dari pohon yang ditanam di kebun belakang rumah.

"Sejauh pengetahuan kami, ini merupakan pertamakalinya peneliti menemukan bahwa seseorang bisa mengaktifkan sesuatu dengan memasang elektroda ke sebuah pohon," kata Babak Parviz, peneliti dari University of Washington, seperti VIVAnews kutip dari Mother Nature Network, 14 September 2009.

Parviz, dan rekannya Brian Otiz telah mengembangkan alat yang akan memungkinkan sebuah sirkuit dicolokkan ke pohon. "Pengembangan ini nantinya bisa mengatasi masalah bagaimana melakukan charging terhadap gadget portabel seperti iPod dan ponsel," kata Parviz.

Penelitian ini didasari oleh temuan sebelumnya, ketika tahun lalu sejumlah peneliti mendapati bahwa pohon bisa menghasilkan voltase hingga 200 milivolt ketika sebuah elektroda dipasang di pohon dan elektroda lainnya ditanam di tanah. Teknologi tersebut didesain untuk berfungsi sebagai sensor hutan yang dayanya dipasok dengan cara tersebut. Tetapi sampai saat ini belum ada yang mencoba mengaplikasikan temuan ini untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga pohon.

Tahun lalu, Carlton Himes, Mahasiswa University of Washington menghabiskan musim panasnya berkeliling di hutan sekitar kampus dan menancapkan paku di pohon maple lalu menghubungkannya pada voltmeter. Ia mendapati bahwa pohon-pohon tersebut memiliki voltase yang stabil sampai beberapa ratus milivolt.

Berhubung voltase pohon sangat rendah, ia kemudian membuat konverter khusus untuk mengambil voltase input sampai berukuran minimal 20 milivolt agar bisa disimapan untuk menghasilkan output yang lebih besar. Perangkat itu kemudian menghasilkan voltase output sampai 1,1 volt, yang cukup untuk menjalankan sensor berdaya rendah.

Meski begitu, teknologi untuk memanfaatkan pohon pinus sebagai pemasok daya untuk PC masih jauh. Dan sebagai informasi saja, tubuh manusia memiliki daya yang cukup besar untuk menyalakan komputer. Sayangnya belum ditemukan cara untuk menyambungkan manusia dengan PC lewat kabel tanpa menyakiti manusia tersebut. (vvn) Dikutip oleh www.suaramedia.com

JALAN-JALAN KE LUAR ANGKASA HANYA 2 MILIAR....


Los Angeles (SuaraMedia News) Pesawat ruang angkasa komersial "SpaceShipTwo" diperkenalkan ke publik pada Senin malam, 7 Desember 2009, di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS). Pesta peluncuran pesawat milik Virgin Galactic tersebut dilakukan di gurun pasir Mojave, California.

Kalangan elit mulai dari penguasaha, selebriti, dan bankir, yang akan menjadi wisatawan pertama di angkasa luar, hadir dalam acara yang diakhiri dengan pesta cocktail itu.

"Kami semua sudah sabar menunggu untuk melihat seperti apa pesawat itu," kata Peter Cheney, pria 63 tahun dari Seattle, seperti dikutip dari Times Online. Dia adalah salah satu dari sekitar 300 orang yang sudah memegang tiket Virgin Galactic senilai US$200 ribu per tiket.

Seperti pendahulunya, "SpaceShipOne", kendaraan luar angkasa bertenaga roket ini akan dibawa ke ketinggian sekitar 50.000 kaki oleh pesawat konvensional WhiteKnightTwo. Kemudian, "SpaceShipTwo" akan memisahkan diri dari pesawat induk dan menggunakan roket hibrida tunggal untuk meluncurkan dirinya sendiri sepanjang 110 kilometer ke lapisan termosfer dengan kecepatan 4.200 kilometer per jam, lebih cepat dibanding jet militer tercepat di dunia.

Dengan panjang 60 kaki, "SpaceShipTwo" bisa memuat delapan orang, yakni dua pilot dan enam penumpang. Pada ketinggian maksimum, astronot-astronot tersebut bisa melihat lengkungan Bumi, sebuah pemandangan yang hingga sekarang hanya bisa dilihat oleh sedikit orang.

"Ini adalah pesawat angkasa luar yang sangat besar, jadi kita bisa punya banyak ruang untuk melayang-layang dan banyak jendela untuk melihat keluar," kata pemilik Virgin Galactic, Sir Richard Branson. Penerbangan pertama SpaceShipTwo akan diluncurkan dari “Spaceport America,” fasilitas yang dibangun dari uang pajak di New Mexico. Tiap satu kali perjalanan diperkirakan akan berlangsung selama dua setengah jam. (te/vn) www.suaramedia.com

Kamis, 14 Januari 2010

BATERAI HANDPHONE ALL IN ONE


JAKARTA--Bagi yang ingin praktis, Universal Travel Charger satu ini pantas anda lirik. Pasalnya, produk ini dirancang untuk menjawab kebutuhan gadget-gadget dari brand terkenal macam Ipod, Sony Ericsson, Nokia, Samsung, LG, Motorola. Ada beberapa macam tipe colokan pengisi daya untuk semua merek utama dalam satu piranti.
Tak hanya itu, piranti ini juga memanjakan gadget lain yang tidak memiliki konektor macam GPS atau PDA. Kelebihan lain Universal Travel Charger itu yakni, mampu mengiisi ulang daya baterai hingga 3 buah gadget sekaligus bersamaan.
Kemampuan hebat itu terletak di baterai lithium (1300 mAH) yang ditanamkan pada piranti. Anda pun bisa mengisi ulang baterai ponsel atau iPod tanpa harus menggunakan sumber listrik. Baterei Lithium ini hanya perlu sekitar 2 jam untuk diisi penuh.
Universal Travel Charger dijual dengan harga US$ 59.99 (sekitar Rp. 600 ribuan). Namun tidak diketahui apakah dijual di Indonesia atau tidak. Sekalipun ada, anda harus berhati-hati mengingat banyak sekali tiruan yang sama dengan harga murah tapi jauh dari memuaskan. usbfever/cr2/itz
Fitur :
- Support untuk segala merek terkenal macam Ipod, SE, Nokia, Samsung, LG
- Bisa mengisi baterei beberapa Gadget sekaligus
- Opsional antara mengisi baterei dengan sumber listrik atau tidak
- Dilengkapi lampu LED sebagai indikator
- Dilengakapi dengan sirkuit pelindung korslet

ROBOT BERBENTUK BURUNG DARI JEPANG


CHIBA (SuaraMedia News) - Para Ilmuwan Jepang mengembangkan robot burung yang memiliki perawakan seperti hummingbird atau burung kolibri. Robot burung ini bisa terbang dengan bebas di udara dengan kepakan sayap yang cepat.

Kreatifitas ilmuwan asal Jepang memang tidak ada matinya. Beragam robot unik kerap kali mereka ciptakan, yang terbaru adalah robot mungil berbentuk burung kolibri.

Ukurannya sangat kecil, hampir sama dengan ukuran burung kolibri yang sesungguhnya. Robot burung yang diciptakan peneliti Hiroshi Liu dari Chiba University tersebut dilengkapi sebuah motor mikro dan empat buah sayap yang mengepak 30 kali per detik. Sebuah sensor inframerah mengontrol gerakan sayap sehingga bisa bergerak naik turun, ke kiri ataupun ke kanan.

Meski berbentuk mini, namun sang pembuat -- Hiroshi Liu -- menggantungkan harapan yang luar biasa besar terhadap benda ciptaannya tersebut. Yaitu, sebagai juru selamat bagi korban yang terperangkap di reruntuhan gedung.

"Robot dengan bobot hanya 2,6 gram ini dapat terbang delapan kali lebih stabil dibandingkan helikopter yang dilengkapi rotor blade atau baling-baling," kata Liu seperti dikutip dari AFP, Selasa (29/12/2009).

"Langkah berikutnya adalah membuat bisa terbang melayang pada satu titik di udara dan melengkapinya dengan kamera mikro. Kemungkinan pengembangannya akan rampung pada Maret 2011," tambahnya.

Liu menyebutkan, meski bentuknya kecil namun robot yang dikembangkannya menyedot dengan dana yang besar, hampir 200 juta yen atau setara dengan Rp20,5 miliar.

Robot ini sengaja dikembangkan sebagai alat yang membantu penyelamatan orang-orang yang terperangkap di reruntuhan gedung, melacak pelaku kejahatan, atau bahkan dioperasikan sebagai kendaraan jelajah di Mars.
Liu pun sudah punya ancang-ancang untuk menambahkan kamera mikro dan kemampuan terbang ala helikopter yang bisa bertahan pada satu titik di udara dalam jangka waktu lama di robot besutannya tersebut.

Jadi diharapkan, hal itu dapat membantu robot berbiaya US$ 2,1 juta ini untuk lebih bebas bermanuver. Sebab, selain digadang-gadang sebagai tim penyelamat, robot ini juga dinilai bisa dimanfaatkan untuk mengejar pelaku kriminal, atau bahkan menjalankan misi di planet mars.

Sebelumnya, Robo-hummingbird yang telah dikembangkan oleh divisi penelitian Pentagon, DARPA. Teknologi yang digunakan oleh burung biasa disebut dengan Ultra Aerial Vehicle (UAV) atau Nano Aerial Vehicle (NAV).

Dilansir melalui Wired, Robo-hummingbird ini mampu terbang selama 20 detik saja. Meski waktunya sangat pendek namun hal itu cukup untuk membuktikan keberhasilan penelitian ini. Nantinya riset ini akan menjadi dasar pengembangan robot burung pengintai yang lebih canggih.

DARPA sendiri berhasil mengembangkan robot ini dengan menghabiskan biaya sekira USD2,1 juta, hanya untuk membuat teknologi NAV pada sayap robo-hummingbird, yang kemudian disebut hummingbot 2.0.

"Humming-bot ini hanya berukuran 10 gram dan dapat terbang sepanjang 10 meter per detik, dan bertahan diketinggian 2,5 meter melawan angin," ujar Manjer Program DARPA Todd Hylton.

Hylton menambahkan, burung mata-mata ini dapat dioperasikan di dalam dan di luar gedung. Bahkan saat ia berada di dalam gedung, pengguna dapat mengendalikannya dari luar gedung. dari berbagai sumber: www.suaramedia.com